Sebelum mengirim manusia untuk menjejakkan kakinya di asteroid di luar
angkasa, sekelompok ilmuwan dan astronot NASA akan melakukan uji coba
konsep dan teknik yang dibutuhkan untuk ekspedisi masa depan.
Uji coba itu dilakukan pada tiruan batu ruang angkasa yang ditanamkan di dasar samudera.
Saat ini para insinyur telah meletakkan pondasi untuk ekspedisi NASA ke-15 bertajuk “NASA’s Extreme Environment Mission Operations” atau disingkat NEEMO 15. Misi uji coba ini dijadwalkan akan digelar pada 17 Oktober mendatang.
Untuk mempersiapkan misi di bawah laut itu, kru penyelam telah memasang
perangkat dan menyiapkan suasana berbatu yang dibutuhkan untuk
mensimulasikan permukaan asteroid.
Ekspedisi NEEMO sendiri digelar di Aquarius Underwater Laboratory
Milik National Oceanic and Atmosfpheric Administration yang berada di kedalaman 19 meter di bawah permukaan laut, lepas pantai Florida.
“Ekspedisi akan mensimulasi perjalanan ke asteroid, dan para
‘aquanauts’ akan menginvestigasi bagaimana cara terbaik untuk menuju ke
permukaan batu ruang angkasa dan berjalan di sekelilingnya,” kata
Brandi Dean, juru bicara NASA seperti dikutip dari Foxnews, 12 Mei
2011.
Tidak seperti mendarat di bulan atau Mars, pendaratan di
asteroid akan lebih sulit karena kalaupun ada, gravitasi akan sangat
sedikit. Untuk itu, NEEMO 15 akan mengevaluasi berbagai metode
pendaratan dan melakukan uji coba di bawah laut merupakan salah satu
cara terbaik untuk mensimulasikan kondisi gravitasi rendah.
“Para pakar sekalipun tidak tahu seperti apa permukaan asteroid,” kata
Bill Todd, Project Manager NEEMO. “Di luar sana ada asteroid yang kita
belum ketahui dan sedang menuju ke sini. Untuk itu kami mencari cara
terbaik untuk melakukan pendaratan di sana,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar